pasang
Berlangganan Tulisan Terbaru, Gratis!

Semoga bermanfaat

Selasa, 10 Februari 2015

Islamnya Umar

Adapun sebab-sebab masuk Islamnya 'Umar, bahwasanya saudara perempuannya yang bernama Fathiman binti Khaththab, ia adalah istri Sa'id bin Zaid bin 'Amr Al-'Adawiy, mereka suami-istri ini telah masuk Islam, tetapi mereka berdua merahasiakan keislamannya dari 'Umar. Sedangkan Nu'aim bin 'Abdullah An-Nahhaam Al-'Adawiy juga telah masuk Islam, dan ia merahasiakan keislamannya dengan memisahkan diri dari kaumnya, sedangkan Khabbaab bin Al-Aratt datang dan pergi ke rumah Fathimah untuk membacakan Al-Qur'an. Pada suatu hari 'Umar keluar dengan membawa pedang untuk mencari Nabi SAW dan kaum muslimin, sedangkan pada waktu itu mereka sedang berkumpul di rumah Al-Arqam di dekat bukit Shafa, di situ ada kaum muslimin yang belum berhijrah kira-kira 40 orang laki-laki.Kemudian di tengah perjalanan, 'Umar bin Khaththab bertemu dengan Nu'aim bin 'Abdullah. Nu'aim bertanya, "Hai 'Umar, hendak kemanakah kamu ?". 'Umar menjawab, "Aku akan mencari Muhammad yang telah mencerai-beraikan urusan kaum Quraisy, ia telah mencela agama orang-orang Quraisy dan telah mencaci tuhan-tuhannya, maka aku akan membunuhnya". Lalu Nu'aim berkata, "Demi Allah, kamu telah tertipu oleh dirimu. Apakah kamu kira Bani 'Abdu Manaf akan membiarkan kamu hidup berjalan di muka bumi, kalau kamu sampai membunuh Muhammad ? Apakah kamu tidak pulang saja kepada keluargamu, lalu kamu urusi urusan mereka ?". 'Umar bertanya, "Siapa keluargaku ?".Nu'aim menjawab, "Iparmu yang juga anak pamanmu, yaitu Sa'id bin Zaid dan saudaramu perempuan Fathimah. Demi Allah, keduanya telah masuk Islam".

Kemudian 'Umar pulang, lalu datang ke rumah saudara perempuannya, yang pada waktu itu Khabbaab bin Al-Aratt sedang membacakan Al-Qur'an kepada mereka berdua. Setelah mereka mendengar 'Umar datang, Khabbaab bersembunyi, dan Fathimah menyembunyikan lembaran shahifah itu di bawah kedua pahanya, dan 'Umar telah mendengar bacaan Khabbaab tersebut. Setelah 'Umar masuk, ia bertanya, "Suara apa ini tadi ?". Mereka berdua balik bertanya, "Apakah kamu mendengar sesuatu ?". 'Umar menjawab, "Ya, aku diberitahu bahwa kalian berdua telah mengikuti Muhammad, mengikuti agamanya", dan 'Umar memukul iparnya, ya'ni Sa'id bin Zaid, lalu saudara perempuannya melerainya, maka 'Umar pun memukulnya, sehingga saudara perempuannya itu terluka. Setelah 'Umar berbuat demikian itu, lalu saudara perempuan 'Umar dan suaminya itu berkata, "Benar, kami telah masuk Islam, kami beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka lakukanlah apa yang akan kamu lakukan".

Setelah 'Umar melihat saudara perempuannya itu berdarah, ia menyesal dan berkata, "Sekarang berikanlah kepadaku lembaran itu yang tadi aku mendengar kalian membacanya, sehingga aku bisa melihat apa yang dibawa Muhammad". Saudara perempuan 'Umar itu menjawab, "Sungguh kami khawatir kamu akan merusaknya". Lalu 'Umar bersumpah bahwa ia akan mengembalikannya. Saudara perempuan 'Umar itu berkata, (sedangkan ia mengharapkan keislamannya), "Sesungguhnya kamu najis, karena kamu masih musyrik. Sedangkan tidak menyentuh shahifah ini melainkan orang-orang yang disucikan". Kemudian 'Umar bangkit, lalu mandi.

Kemudian saudara perempuan 'Umar itu memberikan lembaran shahifah itu kepada 'Umar. Lalu 'Umar membacanya, dan pada shahifah itu terdapat surat Thoohaa, dan 'Umar adalah orang yang bisa menulis. Setelah 'Umar membaca sebagiannya, ia berkata, "Alangkah bagusnya kalimat ini dan alangkah mulianya". Setelah Khabbaab bin Al-Aratt mendengar perkataan 'Umar itu, lalu ia keluar menemui 'Umar dan berkata, "Hai 'Umar, demi Allah, sesungguhnya aku berharap bahwa Allah mengkhususkan kamu karena do'a Nabi-Nya. Sesungguhnya kemarin aku mendengar beliau berdo'a, "Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan 'Umar bin Khaththab atau dengan Abul Hakam bin Hisyam", maka Allah, Allah (telah memperkenankannya) ya 'Umar.

Kemudian seketika itu 'Umar berkata, "Hai Khabbaab, tunjukkanlah aku kepada Muhammad, aku akan datang kepadanya dan masuk Islam". Kemudian Khabbaab menunjukkannya, maka 'Umar lalu mengambil pedangnya dan datang kepada Nabi SAW dan para shahabatnya. 'Umar mengetuk pintu, lalu ada orang laki-laki diantara para shahabat bangkit, lalu mengintip dari celahcelah pintu. Ia melihat 'Umar datang dengan berselempang pedang. Lalu ia memberitahukan yang demikian itu kepada Nabi SAW. Maka Hamzah berkata, "Ijinkanlah dia masuk. Jika ia datang dengan maksud menginginkan kebaikan, kita sambut dia dengan baik. Dan jika dia datang dengan maksud keburukan, akan kita bunuh dia dengan pedangnya". Kemudian 'Umar dipersilahkan masuk, lalu Nabi SAW bangkit menyambutnya dan menemuinya. Lalu Nabi SAW memegang rida'nya, kemudian dengan tarikan yang keras beliau bersabda, "Apa yang membuatmu datang kemari ?. Aku tidak melihatmu berhenti sehingga Allah menurunkan ketakutan". Lalu 'Umar berkata, "Ya Rasulullah, aku datang untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya". Kemudian Rasulullah SAW bertakbir, sehingga diketahui oleh orang yang di dalam rumah, bahwa 'Umar masuk Islam. [Al-Kaamil fit Taariikh juz 1, hal. 602-603]

Berbagi dengan saudara yang lain
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar:

Posting Komentar