Oleh : Miftakhul Bakhruddin
Allah menciptakan kita dengan
haq (benar). Diantara tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk
menguji manusia, seperti dalam Surat Al Mulk : 2
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
dan juga di ayat lain seperti (Alkahfi : 7 , Hud : 7)
dalam surat Muhammad : 31
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu.
Ujian yang Allah berikan
kepada manusia dapat berupa kebaikan yaitu sesuatu yang menyenangkan dan
berupa keburukan yaitu sesuatu yang tidak menyenangkan manusia, seperti
yang Allah jelaskan dalam surat Al Anbiya' : 35
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kamilah kamu dikembalikan.
Manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami ujian yang berupa keburukan. Allah menjelaskan dalam surat Al Baqarah : 155
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.
Manusia juga mendapat ujian berupa kebaikan, seperti yang pernah dialami Nabi Sulaiman AS dalam surat An Naml : 40
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab:
"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala
Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari
(akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka
sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Dalam
menghadapi ujian yang diberikan tentu Allah juga memberikan solusi
menghadapinya. Kita hendaknya yakin bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang
baik untuk kita. Dalam surat Albaqarah : 216 Allah menjelaskan
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Allah memberikan solusi dalam menghadapi ujian berupa keburukan, seperti yang dijelaskan dalam surat Al baqarah : 155-156
diakhir ayat 155 Allah memberikan berita gembira kepada orang yang sabar. orang yang sabar dijelaskan dalam ayat 156
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"
Sedangkan untuk
ujian kebaikan Allah memberikan solusi yaitu dengan bersyukur, seperti
dalam surat An Naml : 40 diatas dan dalam surat Ibrahim : 7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Kunci dalam mengahapi ujian dari Allah yaitu dengan bersabar dan bersyukur. Rasul SAW juga telah menjelaskan dalm haditsnya
Dari Shuhaib bin Sinan
radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : “
Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua
keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada
seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka
itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan
bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR. Muslim no. 2999)